Outbound Training Surabaya
Jasa Outbound yang ada di Surabaya, Sidoarjo, Pacet, Trawas, Tretes, Malang, Batu, Bromo, Dapatkan Paket Outbound yang terbaik dan Lokasi yang rekomendasi di Jawa Timur hanya dengan Outbound Timur Langit. Info. 081231382110 / 081333517815.
Minggu, 16 Oktober 2011
Website Timur Langit Indonesia terbaru...!
Label:
Fun Outbound,
Obech Rafting,
Outbound Jawa Timur,
Outbound Malang,
Outbound Pacet,
Outbound Surabaya,
Outbound Training,
Pacet Rafting,
Paintball,
Paket Outbound,
Paket Outbound Kids,
Pelatihan Outbound,
Program Outbound,
Rafting Pacet,
Team Building,
Tempat Outbound,
Training Motivasi,
Training Outbound,
Wisata Pacet Rafting,
Wisata Rafting Pacet
Minggu, 18 September 2011
Company Gathering PT. Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Syariah Surabaya - 17 September 2011
Label:
Fun Outbound,
Obech Rafting,
Outbound Jawa Timur,
Outbound Malang,
Outbound Pacet,
Outbound Surabaya,
Outbound Training,
Pacet Rafting,
Paintball,
Paket Outbound,
Paket Outbound Kids,
Pelatihan Outbound,
Program Outbound,
Rafting Pacet,
Team Building,
Tempat Outbound,
Training Motivasi,
Training Outbound,
Wisata Pacet Rafting,
Wisata Rafting Pacet
Jumat, 02 September 2011
Ice Breaking
Hampir semua latihan dapat digunakan sebagai sarana untuk memulai pelatihan dengan (icebreaker). Dua tujuan utama menggunakan icebreaker adalah:
1. Memberi peluang kepada peserta untuk memperkenalkan diri satu sama lain
2. Untuk menuntun mereka ke pokok permasalahan. Peserta seringkali mendapati bahwa pokok permasalahan akan lebih jelas dengan penggunaan icebreaker yang tepat.
Latihan dalam pengelompokan ini adalah kontak pendahuluan yang tidak menakutkan. Dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta agar dapat saling mengenal satu sama lain dan mengurangi penghalang yang mungkin muncul. Fasilitator berpengalaman mengatakan bahwa keberhasilan atau kegagalan suatu program tergantung pada dua poin ini.
Semakin peserta merasa nyaman satu sama lain, maka semakin baik lingkungan pembelajaran. Jika peserta merasa nyaman satu sama lain, dengan senang hati mereka akan berpartisipasi dan mengeluarkan ide-ide baru.
Meskipun kebanyakan fasilitator menilai bahwa latihan ini tidaklah terlalu menakutkan, beberapa peserta mungkin merasa sebaliknya. Jika seorang peserta memandang latihan itu menakutkan, pastikan bahwa mereka tetap memiliki cara agar dapat berpartisipasi. Merupakan keputusan bijaksana untuk membiarkan orang tahu sejak awal program bahwa mereka dapat melewati setiap latihan atau kegiatan yang tidak mereka sukai.
Label:
Fun Outbound,
Obech Rafting,
Outbound Jawa Timur,
Outbound Malang,
Outbound Pacet,
Outbound Surabaya,
Outbound Training,
Pacet Rafting,
Paintball,
Paket Outbound,
Paket Outbound Kids,
Pelatihan Outbound,
Program Outbound,
Rafting Pacet,
Team Building,
Tempat Outbound,
Training Motivasi,
Training Outbound,
Wisata Pacet Rafting,
Wisata Rafting Pacet
Sabtu, 23 Juli 2011
Employee Gathering "Stronger Than Ever" PT. Cipta Mortar Utama (Mortar Utama - Gresik, Surabaya, Jawa Tengah, Bali, Makassar, Malang) - 22 Juli 2011
Label:
Fun Outbound,
Obech Rafting,
Outbound Jawa Timur,
Outbound Malang,
Outbound Pacet,
Outbound Surabaya,
Outbound Training,
Pacet Rafting,
Paintball,
Paket Outbound,
Paket Outbound Kids,
Pelatihan Outbound,
Program Outbound,
Rafting Pacet,
Team Building,
Tempat Outbound,
Training Motivasi,
Training Outbound,
Wisata Pacet Rafting,
Wisata Rafting Pacet
Rabu, 13 Juli 2011
Ciri-ciri Tim Yang Berkinerja Tinggi
1.Seluruh anggota mempunyai tekad menyelesaikan tujuan atau misi yang dikembangkannya.
2.Tim bekerja dalam lingkungan yang anggotanya saling terbuka dan percaya satu sama lainnya.
3.Seluruh anggota merasa memiliki tim, dan secara sukarela mereka berpartisipasi di dalamnya.
4.Anggota terdiri atas orang dengan pengalaman, gagasan, pandangan, yang berbeda, dan perbedaan ini dihargai.
5.Semua anggota tim secara terus menerus belajar dan memperbaiki dirinya. Hal ini membantu meningkatkan kemampuan tim dalam memecahkan persoalan.
6.Semua anggota tim mengerti peranan dan tanggung-jawabnya, saling menghargai satu sama lainnya.
7.Keputusan diambil berdasarkan konsensus
8.Setiap anggota tim berkomunikasi secara terbuka, langsung, dan saling mendengarkan satu sama lainnya secara obyektif dan penuh kesabaran.
9.Tim dapat menangani konflik tanpa harus memunculkan permusuhan.
10.Pimpinan tim, apakah temporer atau tetap, mempraktekan gaya kepemimpinan partisipatif.
2.Tim bekerja dalam lingkungan yang anggotanya saling terbuka dan percaya satu sama lainnya.
3.Seluruh anggota merasa memiliki tim, dan secara sukarela mereka berpartisipasi di dalamnya.
4.Anggota terdiri atas orang dengan pengalaman, gagasan, pandangan, yang berbeda, dan perbedaan ini dihargai.
5.Semua anggota tim secara terus menerus belajar dan memperbaiki dirinya. Hal ini membantu meningkatkan kemampuan tim dalam memecahkan persoalan.
6.Semua anggota tim mengerti peranan dan tanggung-jawabnya, saling menghargai satu sama lainnya.
7.Keputusan diambil berdasarkan konsensus
8.Setiap anggota tim berkomunikasi secara terbuka, langsung, dan saling mendengarkan satu sama lainnya secara obyektif dan penuh kesabaran.
9.Tim dapat menangani konflik tanpa harus memunculkan permusuhan.
10.Pimpinan tim, apakah temporer atau tetap, mempraktekan gaya kepemimpinan partisipatif.
Label:
Fun Outbound,
Obech Rafting,
Outbound Jawa Timur,
Outbound Malang,
Outbound Pacet,
Outbound Surabaya,
Outbound Training,
Pacet Rafting,
Paintball,
Paket Outbound,
Paket Outbound Kids,
Pelatihan Outbound,
Program Outbound,
Rafting Pacet,
Team Building,
Tempat Outbound,
Training Motivasi,
Training Outbound,
Wisata Pacet Rafting,
Wisata Rafting Pacet
Company Outing PT. Wonokoyo Jaya Corporindo (Wonokoyo Group) Surabaya - 2-3 Juli 2011
Label:
Fun Outbound,
Obech Rafting,
Outbound Jawa Timur,
Outbound Malang,
Outbound Pacet,
Outbound Surabaya,
Outbound Training,
Pacet Rafting,
Paintball,
Paket Outbound,
Paket Outbound Kids,
Pelatihan Outbound,
Program Outbound,
Rafting Pacet,
Team Building,
Tempat Outbound,
Training Motivasi,
Training Outbound,
Wisata Pacet Rafting,
Wisata Rafting Pacet
Company Outing PT. Wonokoyo Jaya Corporindo (Wonokoyo Group) Surabaya - 2-3 Juli 2011
Company Outing PT. Wonokoyo Jaya Corporindo (Wonokoyo Group) Surabaya - 2-3 Juli 2011
Minggu, 19 Juni 2011
Company Outing dan Wisata Rafting TELKOMSEL METRO Surabaya - 16 Juni 2011
Label:
Fun Outbound,
Obech Rafting,
Outbound Jawa Timur,
Outbound Malang,
Outbound Pacet,
Outbound Surabaya,
Outbound Training,
Pacet Rafting,
Paintball,
Paket Outbound,
Paket Outbound Kids,
Pelatihan Outbound,
Program Outbound,
Rafting Pacet,
Team Building,
Tempat Outbound,
Training Motivasi,
Training Outbound,
Wisata Pacet Rafting,
Wisata Rafting Pacet
Sabtu, 11 Juni 2011
Refleksi dalam kegiatan Outbound
Apakah refleksi itu?
Refleksi atau biasa juga disebut renungan adalah satu sesi untuk mengambil pelajaran dari pengalaman ( kegiatan Outbound ) yang telah dilalui.
Mengapa perlu direfleksi?
Kegiatan dalam Outbound memerlukan keterlibatan Fisik ( Psikomotorik ), Mental ( Afektif ), Pikiran ( Kognitif ) meskipun dengan proporsi berbeda. Akan tetapi masing-masing peserta berangkat dengan pengalaman masa lalu dan suasana hati yang berbeda, sehingga cara merespon kegiatan / permainan dalam Outbound pun berbeda pula. Sehingga pengalaman akhir yang didapat juga bervariasi.
Agar manfaat yang didapat dari kegiatan Outbound dapat bernilai positif dan maksimal bagi pengembangan diri peserta, maka dapat dibantu dengan memberi refleksi yang tepat terhadap aktifitas yang dialami. Adapun manfaat refleksi antara lain:
1.Menambah nilai pengalaman, ekplorasi yang tepat dapat menambah nilai dan arti
pengalaman, jika tidak tepat dapat mengecilkan nilai dari kegiatan dalam Outbound.
2.Meminimalkan hambatan dalam proses belajar, suasana hati yang tidak fun dapat
menjadikan seseorang bersikap cuek terhadap keadaan yang ada disekitarnya,
sehingga dengan refleksi diharapkan dapat memberikan wacana dan pemahaman yang
lebih luas.
3.Memperjelas arah tujuan, mengukur kinerja, introspeksi diri, merayakan
keberhasilan.
4.Membuka wawasan baru, melihat alternatif lain untuk meraih tujuan, melihat
masalah dari sudut pandang orang lain, mengukur diri.
5.Mengembangkan pengamatan dan kesadaran, tentang keberanian, persepsi, dll.
6.Membangun kepedulian, refleksi dapat menjadi wahana untuk mengungkapkan
kepedulian, menerima tanggapan/feedback atas sikap diri selama kegiatan
berlangsung.
7.Memupuk keberanian untuk mengekpresikan diri, refleksi yang tepat dapat menjadi
wahana untuk memupuk keberanian berbicara atau membicarakan pengalaman diri
peserta. NB: Fasilitator harus mampu memilih situasi, simbol-simbol yang tepat.
8.Memandu kesuksesan, memahami bagaimana kesuksesan diraih, membantu peserta
menikmati kesuksesan, mengaplikasikan kedalam permanent system.
9.Memberikan dukungan, rise taking dalam permainan berdampak sukses atau gagal,
melalui refleksi pengalaman tersebut dianalisis, sehingga peserta dapat
mengetahui bagaimana kegagalan itu terjadi, bangkit dari kegagalan, perjuangan
meraih sukses.
10.Memberdayakan peserta, refleksi dapat memperkuat kemampuan peserta untuk dapat
belajar dari pengalaman yang dialaminya, sehingga akan berdampak pada: kemampuan
belajar, kepercayaan diri, kemandirian, mengembangkan diri.
Ada berapa tingkatan dalam refleksi itu ?
Ada tiga tingkatan refleksi pengalaman dalam Outbound, yaitu:
1.Merasakan pengalaman,
2.Menceritakan pengalaman,
3.Diskusi dan Tanya jawab pengalaman.
MERASAKAN PENGALAMAN
1.Peserta dapat merasakan secara langsung dari suatu kegiatan ( Learning by Doing
), adapun garis besarnya sebagai berikut:
2.Peserta diajak menyelesaikan suatu rangkaian skenario kegiatan tantangan
fisiologis, Psikologis dan intelektual.
3.Peserta menjalankan kegiatan sesuai dengan standar prosedur yang telah ditentukan.
4.Peserta mendapatkan pengalaman baru yang ” Fun ” dari kegiatan yang dilakukan.
5.Peserta secara mandiri memperoleh kesadaran baru adanya proses pembelajaran.
6.Peserta merasakan bertambahnya kemampuan dan pengalaman yang dapat diaplikasikan
pada keadaan yang sesungguhnya ( di lapangan ).
MENCERITAKAN PENGALAMAN
1.Peserta mendapat tambahan pengalaman melalui ” bantuan ” Fasilitator, setelah
mengamati dinamika kegiatan, fasilitator membuat rangkaian cerita kegiatan
kemudian diceritakan kembali kepada peserta ( Learning by Telling ), adapun garis
besarnya sebagai berikut:
2.Peserta diajak menyelesaikan suatu rangkaian skenario kegiatan tantangan
fisiologis, Psikologis dan intelektual.
3.Peserta menjalankan kegiatan sesuai dengan standar prosedur yang telah ditentukan.
4.Peserta mendapatkan pengalaman baru yang ” Fun ” dari kegiatan yang dilakukan.
5.Setelah kegiatan, Fasilitator bercerita ulang tentang kejadian yang diamati (
recall memory ) sebagai jangkar ingatan dalam proses belajar peserta.
6.Fasilitator menarik kesimpulan pembelajaran.
7.Peserta merasakan bertambahnya kemampuan dan pengalaman yang dapat diaplikasikan
pada keadaan yang sesungguhnya ( di lapangan ).
DISKUSI DAN TANYA JAWAB PENGALAMAN
1.Peserta mendapatkan hikmah pembelajaran dengan ” bantuan ” Fasilitator dalam
refleksi, berdiskusi dan tanya jawab tentang pengalaman yang didapatkan (Learning
by Reflecting), adapun garis besarnya sebagai berikut:
2.Peserta diajak menyelesaikan suatu rangkaian skenario kegiatan tantangan
fisiologis, Psikologis dan intelektual.
3.Peserta menjalankan kegiatan sesuai dengan standar prosedur yang telah ditentukan.
4.Peserta mendapatkan pengalaman baru yang ” Fun ” dari kegiatan yang dilakukan.
5.Peserta secara mandiri memperoleh kesadaran baru adanya proses pembelajaran.
6.Fasilitator memandu refleksi dengan pertanyaan panduan yang terstruktur
7.Peserta mengungkapkan ulang pengalamannya dan mendapatkan pembelajaran baru dari
kegiatan tersebut.
8.Fasilitator mendorong terjadinya diskusi tentang sikap peserta, analisis,
evaluasi dari perilaku yang muncul.
Refleksi atau biasa juga disebut renungan adalah satu sesi untuk mengambil pelajaran dari pengalaman ( kegiatan Outbound ) yang telah dilalui.
Mengapa perlu direfleksi?
Kegiatan dalam Outbound memerlukan keterlibatan Fisik ( Psikomotorik ), Mental ( Afektif ), Pikiran ( Kognitif ) meskipun dengan proporsi berbeda. Akan tetapi masing-masing peserta berangkat dengan pengalaman masa lalu dan suasana hati yang berbeda, sehingga cara merespon kegiatan / permainan dalam Outbound pun berbeda pula. Sehingga pengalaman akhir yang didapat juga bervariasi.
Agar manfaat yang didapat dari kegiatan Outbound dapat bernilai positif dan maksimal bagi pengembangan diri peserta, maka dapat dibantu dengan memberi refleksi yang tepat terhadap aktifitas yang dialami. Adapun manfaat refleksi antara lain:
1.Menambah nilai pengalaman, ekplorasi yang tepat dapat menambah nilai dan arti
pengalaman, jika tidak tepat dapat mengecilkan nilai dari kegiatan dalam Outbound.
2.Meminimalkan hambatan dalam proses belajar, suasana hati yang tidak fun dapat
menjadikan seseorang bersikap cuek terhadap keadaan yang ada disekitarnya,
sehingga dengan refleksi diharapkan dapat memberikan wacana dan pemahaman yang
lebih luas.
3.Memperjelas arah tujuan, mengukur kinerja, introspeksi diri, merayakan
keberhasilan.
4.Membuka wawasan baru, melihat alternatif lain untuk meraih tujuan, melihat
masalah dari sudut pandang orang lain, mengukur diri.
5.Mengembangkan pengamatan dan kesadaran, tentang keberanian, persepsi, dll.
6.Membangun kepedulian, refleksi dapat menjadi wahana untuk mengungkapkan
kepedulian, menerima tanggapan/feedback atas sikap diri selama kegiatan
berlangsung.
7.Memupuk keberanian untuk mengekpresikan diri, refleksi yang tepat dapat menjadi
wahana untuk memupuk keberanian berbicara atau membicarakan pengalaman diri
peserta. NB: Fasilitator harus mampu memilih situasi, simbol-simbol yang tepat.
8.Memandu kesuksesan, memahami bagaimana kesuksesan diraih, membantu peserta
menikmati kesuksesan, mengaplikasikan kedalam permanent system.
9.Memberikan dukungan, rise taking dalam permainan berdampak sukses atau gagal,
melalui refleksi pengalaman tersebut dianalisis, sehingga peserta dapat
mengetahui bagaimana kegagalan itu terjadi, bangkit dari kegagalan, perjuangan
meraih sukses.
10.Memberdayakan peserta, refleksi dapat memperkuat kemampuan peserta untuk dapat
belajar dari pengalaman yang dialaminya, sehingga akan berdampak pada: kemampuan
belajar, kepercayaan diri, kemandirian, mengembangkan diri.
Ada berapa tingkatan dalam refleksi itu ?
Ada tiga tingkatan refleksi pengalaman dalam Outbound, yaitu:
1.Merasakan pengalaman,
2.Menceritakan pengalaman,
3.Diskusi dan Tanya jawab pengalaman.
MERASAKAN PENGALAMAN
1.Peserta dapat merasakan secara langsung dari suatu kegiatan ( Learning by Doing
), adapun garis besarnya sebagai berikut:
2.Peserta diajak menyelesaikan suatu rangkaian skenario kegiatan tantangan
fisiologis, Psikologis dan intelektual.
3.Peserta menjalankan kegiatan sesuai dengan standar prosedur yang telah ditentukan.
4.Peserta mendapatkan pengalaman baru yang ” Fun ” dari kegiatan yang dilakukan.
5.Peserta secara mandiri memperoleh kesadaran baru adanya proses pembelajaran.
6.Peserta merasakan bertambahnya kemampuan dan pengalaman yang dapat diaplikasikan
pada keadaan yang sesungguhnya ( di lapangan ).
MENCERITAKAN PENGALAMAN
1.Peserta mendapat tambahan pengalaman melalui ” bantuan ” Fasilitator, setelah
mengamati dinamika kegiatan, fasilitator membuat rangkaian cerita kegiatan
kemudian diceritakan kembali kepada peserta ( Learning by Telling ), adapun garis
besarnya sebagai berikut:
2.Peserta diajak menyelesaikan suatu rangkaian skenario kegiatan tantangan
fisiologis, Psikologis dan intelektual.
3.Peserta menjalankan kegiatan sesuai dengan standar prosedur yang telah ditentukan.
4.Peserta mendapatkan pengalaman baru yang ” Fun ” dari kegiatan yang dilakukan.
5.Setelah kegiatan, Fasilitator bercerita ulang tentang kejadian yang diamati (
recall memory ) sebagai jangkar ingatan dalam proses belajar peserta.
6.Fasilitator menarik kesimpulan pembelajaran.
7.Peserta merasakan bertambahnya kemampuan dan pengalaman yang dapat diaplikasikan
pada keadaan yang sesungguhnya ( di lapangan ).
DISKUSI DAN TANYA JAWAB PENGALAMAN
1.Peserta mendapatkan hikmah pembelajaran dengan ” bantuan ” Fasilitator dalam
refleksi, berdiskusi dan tanya jawab tentang pengalaman yang didapatkan (Learning
by Reflecting), adapun garis besarnya sebagai berikut:
2.Peserta diajak menyelesaikan suatu rangkaian skenario kegiatan tantangan
fisiologis, Psikologis dan intelektual.
3.Peserta menjalankan kegiatan sesuai dengan standar prosedur yang telah ditentukan.
4.Peserta mendapatkan pengalaman baru yang ” Fun ” dari kegiatan yang dilakukan.
5.Peserta secara mandiri memperoleh kesadaran baru adanya proses pembelajaran.
6.Fasilitator memandu refleksi dengan pertanyaan panduan yang terstruktur
7.Peserta mengungkapkan ulang pengalamannya dan mendapatkan pembelajaran baru dari
kegiatan tersebut.
8.Fasilitator mendorong terjadinya diskusi tentang sikap peserta, analisis,
evaluasi dari perilaku yang muncul.
Label:
Fun Outbound,
Obech Rafting,
Outbound Jawa Timur,
Outbound Malang,
Outbound Pacet,
Outbound Surabaya,
Outbound Training,
Pacet Rafting,
Paintball,
Paket Outbound,
Paket Outbound Kids,
Pelatihan Outbound,
Program Outbound,
Rafting Pacet,
Team Building,
Tempat Outbound,
Training Motivasi,
Training Outbound,
Wisata Pacet Rafting,
Wisata Rafting Pacet
Langganan:
Postingan (Atom)